TGH. M. SHALEH HAMBALI
(Bengkel)
Nama kecil beliau adalah Muhammad Shaleh. Beliau
merupakan putra bungsu dari delapan bersaudara pasangan Hambali dan Halimah.
Muhammad Shaleh dilahirkan pada hari Jum’at tanggal 7 Ramadhan bertepatan
dengan tahun 1893 Masehi. Kisah hidup beliau hampir mirip dengan kelahiran
Rasulullah. Ketika beliau masih dalam kandungan berumur 6 bulan, ayahnya
dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.
Ketika beliau berumur 6 bulan, ibundanya tercinta
menyusul ayahandanya dan beliaupun menjadi yatim piatu. Tuan Guru Haji Muhammad
Shaleh Hambali mulai belajar mengaji pada usia 7 tahun. Beliau mengaji dengan
teratur dan tekun pada salah seorang guru al-Qur’an yang ahli tajwid bernama
Ramli alias Guru Sumbawa di desa kelahirannya di Bengkel.Setelah itu beliau
melanjutkan pendidikannya ke Mekah al-Mukarromah sejak tahun 1912 M sampai
dengan 1921 M. Semasa di Mekah beliau berguru pada ulama fiqh, tafsir, tasawuf
dan ilmu-ilmu agama yang lainnya.
Adapun guru-guru beliau di Mekah adalah: Syekh Said Al
Yamani, Syekh Hasan Bin Syekh Said Al Yamani, Syekh Alawi Maliki Al Makki,
Syekh Hamdan Al Maghrabi, Syekh Abdusatar Hindi, Syekh Said Al Hadrawi Makki,
Syekh Muhammad Arsyad, Syekh Shaleh Bafadal, dan Syekh Ali Umairah Al Fayumi Al
Mishra. Selain belajar pada ulama di Mekah beliau juga belajar pada ulama yang
berasal dari Indonesia seperti TGH. Umar dariSumbawa, TGH. Muhammad Irsyad dari
Sumbawa, TGH. Utsmandari Serawak, KH Muchtar dari Bogor, KH Misbah dari Banten,
TGH. Abdul Ghani dari Bali, TGH. Abdurrahman dari Bali, TGH. Utsman dari Pontianak,
TGH. Umar dari Kelayu, TGH. Abdul Hamid dari Pagutan, TGH. Asy’ari dari
Sekarbela, dan TGH. Yahya dari Jerowaru.
Beberapa karya beliau seperti: Ta’lim Al Shibyan Bi
GhayatAl Bayan berisi tentang tauhid, fiqh, tasawuf ditulis tahun 1354 Hijriyah
dicetak di Surabaya. Kitab Bintang Perniagaan (fiqh) ditulis tahun 1376
Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Cempaka Mulia Perhiasan Manusia (tulisan
tangan) bersumber dari kitab Bidayat Al Hidayah karya Imam Al Ghazali (Wasiat
Al Mustafa, terjemahan 30 wasiat dari Musthafa Rasulullah kepada Sayyidina Ali)
berupatulisan tangan.
Kemudian Mawa’id AZ Shalihiyah, sebuah kitab hadits
ditulis tahun 1364 H dicetak di Surabaya. Kitab Intan Berlian Perhiasan Laki
Perempuan berisi tentang fiqh keluarga ditulis tahun 371 Hijriyah diterbitkan
di Surabaya. Beberapa lainnya, Manzalul Al Amrad tentang puasa, Hidayat Al
Athfal tentang tajwid Al Qur’an atau nasehat kepada anak, dan Al-Lu’lu’
Al-Mantsur tentang hadits. Beberapa kepribadian beliau yang menunjukkan atas
kesufiannya dapat dijelaskan sebagaimana penuturan murid beliau (TGH. Ishaq
Hafid): “Datok adalah orang yang zuhud pada dunia, kekayaan yang dimiliki tidak
membuat beliau lupa daratan, sebagian menjadi tanah wakaf milik pesantren.
Beliau suka berbelanja membeli barang-barang kebutuhan bangunan madrasah, pergi
ke sawah, semata-mata mengharap ridha Allah. Tidak tertipu oleh harta benda,
harta itu dinafkah untuk kepentingan agama, beliau belanjakan untuk fakir
miskin, anak yatim piatu, orang tua jompo, santri-santri yang kehabisan bekal,
hidup beliau begitu sederhana, qana’ah, bersih, suka memakai minyak wangi dan
memakai pakaian putih”. TGH. M. Shaleh Hambali wafat pada hari Sabtu tanggal 15
Jumadhil Akhir bertepatan dengan tanggal 7 September 1968 Masehi pukul 07.00
Wita. Sebelum wafat beliau berwasiat kepada keluarga dan segenap santrinya,
yang terurai dalam sebuah lintasan kalimat indah dan bermakna:
1. Peliharalah persatuan dan kesatuan
di antara sesamamu.
2. Belajarlah pada guru yang beraliran
Ahlussunnah wal-Jama’ah.
3. Peliharalah Yayasan Perguruan Darul
Qur’an dan usahakanlah agar berkembang lebih baik. TGH. M. Shaleh Hambali tak
pernah pergi karena ilmu dan amalnya terus mengalir dilestarikan oleh generasi
berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar