Banyak
yang mengira Bebalung adalah makanan seperti halnya gulai atau soto daging.
Sekilas memang wujudnya mirip dengan makanan-makanan itu, namun Bebalung justru
mempunyai makna alias arti yang berbeda dengan yang banyak dipikirkan oleh
orang kebanyakan. Makanan khas Lombok ini dalam bahasa Sasak berarti “tenaga”.
Karenanya masyarakat setempat mengartikan setelah makan Bebalung akan semakin
bertenaga dan menumbuhkan vitalitas. Menarik bukan?
Bebalung
terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang dicampur dengan racikan bumbu
yang terdiri dari cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan kunyit
ditambah jahe agar rasa pedas cabenya memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu
tambahkan sedikit garam dan asam agar masakan lebih awet. Racikan bumbu semacam
ini oleh masyaralat Sasak disebut sebagai ragi rajang. Cara membuatnya pun
sangat sederhana. Tulang iga atau tulang ekor sapi atau kerbau dipotong sesuai
selera. Setelah dibersihkan dan direbus hingga matang dan dagingnya empuk,
barulah dicampur dengan racikan bumbu yang telah dihaluskan dan ditumis. Bumbu
dan bahan baku Bebalung yang telah matang ini direbus kembali sekitar 30 menit
agar bumbunya meresap ke dalam daging.
Penyajian Bebalung biasanya dengan mangkok dan ditaburi bawang merah goreng
berikut dengan nasi putih. Bagi penyuka pedas, bisa ditambahkan sambal.
Bebalung paling enak dihidangkan saat masih panas. Masakan ini semakin enak
jika disantap bersamaan dengan Plencing. Itu mengapa sering disebut dengan
Bebalung Plencing. Perut keroncongan plus sajian yang menarik ini pasti membuat
hasrat makan Anda memuncak.
Bebalung
merupakan menu wajib yang selalu dihidangkan pada setiap hajatan masyarakat
Lombok selain Ares. Tapi jangan khawatir, Anda sebagai wisatawan tetap bisa
mencicipi hidangan ini di beberapa warung dan rumah makan di Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Keistimewaan Bebalung di depot ini karena dagingnya sangat
lunak sehingga tanpa gigitan yang kuat, dagingnya mudah lepas dari tulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar