Tantu Panggelaran berisi tentang etiologi alam semesta. Tantu Panggelaran ditulis untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan etiologis, misalnya, mengapa ada gempa bumi,
mengapa ada gerhana matahari, mengapa ada gunung-gunung yang tersebar di pulau
Jawa, mengapa ada manusia di pulau Jawa, mengapa ada biji hijau, hitam, putih,
tetapi tidak ada biji kuning, mengapa ada bahasa, mengapa manusia membuat
rumah, pakaian, dsb. Pertanyaan-pertanyaan etiologis ini dijawab dalam cerita Tantu Panggelaran. Cerita yang
menjawab pertanyaan etiologis ini banyak terdapat dalam dunia oriental kuna.
Contoh yang paling mudah didapat adalah di dalam kitab suci umat Kristen (Alkitab). Di sana diceritakan juga, bahwa
manusia dibuat dari tanah liat dan menurut rupa Tuhan, manusia semula berbahasa
satu dan berkumpul bersama di Babel membangun menara (lihat
artikel Zikkurat dalam Wiki Inggris), yang kemudian menyebar ke
seluruh penjuru bumi, dan pertanyaan-pertanyaan etiologis banyak dijawab dalam mitos-mitos
tersebut.
Selain
itu cerita ini mementingkan proses pengaturan alam semesta, dari dunia yang
khaos menjadi dunia yang teratur (kosmos). Hal ini juga dapat ditemui dalam
cerita-cerita orientalis
kuna. Para Dewa sangat menghargai dunia yang teratur. Motif ini dijumpai dari
cerita-cerita Yunani kuna sampai cerita-cerita India.
Juga
terdapat motif "pembangunan masyarakat beradab" atau cerita etiologis
tentang munculnya peradaban manusia. Hal ini juga dapat dibandingkan dengan
Kodex Hammurabi di Babilonia yang berisi hukum-hukum bagi
keteraturan masyarakat setempat.
Di
samping itu terdapat perbedaan teologis antara cerita Jawa Pertengahan ini
dengan teologi Hindu di India. Di dalam kisah ini diceritakan bahwa Batara Guru
adalah ayah dari dewa-dewa yang lainnya.
Gunung
menjadi tempat yang keramat, tempat para dewa. Motif ini juga terdapat dalam
dunia teologis orientalis. Ishak dipersembahkan di
gunung Moria (Yerusalem). Zarathustra atau Zoroaster ketika berkotbah juga naik ke
gunung. Firaun membuat piramida yang juga melambangkan gunung.
Agama masyarakat Indonesia kuna juga membuat punden berundak-undak yang juga
melambangkan gunung. Dsb.
Singkat
kata, Tantu Panggelaran adalah sebuah produk bagian dari orientalis kuna? Ini
adalah sebuah hipotesis yang dapat diuji ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar